RIWAYAT SINGKAT ASAL-USUL
DESA MARGAHAYU TENGAH
Menurut cerita orang-orangtua yang dapat
dipercaya, pada zaman penjajahan Belanda yang tahunnya tidak tercatat, berdiri
tiga desa masing-masing Desa Sadang, Desa Cibolerang, dan Desa Bojong Pacing
yang pada tahun 1915 dilebur menjadi satu dengan nama Desa Margahayu, sehingga
pada tahun itu pula mengadakan pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh tiga
calon kuat yaitu Mama Ali Basa, Mama Haji Umar dan Raden Buldan.
Mama Ali Basa berhasil mendapat suara
terbanyak pada pemilihan tersebut, sehingga menjadi Kepala Desa Margahayu
pertama.
Karena usia yang telah lanjut, Mama Ali
Basa mengundurkan diri dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Margahayu pada
tahun 1938.
Setelah itu, pemilihan Kepala Desa
dilaksanakan kembali dengan diikuti oleh tiga calon yaitu Ratmadijaya, Udi
Wiyana, dan Raden Endih yang dimenangkan oleh Ratmadijaya.
Masa jabatan Kepala Desa Ratmadijaya
adalah masa peralihan dari penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang. Ratmadijaya
terkenal dengan keberaniannya kepada Jepang, masyarakat yang diperkirakan tidak
mampu dan berpotensi dijauhkan dari kerja paksa Romusa.
Pada masa itu pula Kemerdekaan Republik
Indonesia diproklamirkan, setelah Bangsa Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu,
Belanda memanfaatkan penyerahan Bangsa Jepang itu dengan mengirimkan tentaranya
ke Indonesia, untuk menjajah kembali.
Masyarakat tidak menerima kehadiran
Belanda untuk menjajah kembali dan timbullah kerusuhan-kerusuhan melawan
penjajahan Belanda, pada waktu Sekutu termasuk di dalamnya Belanda mau
memperluas wilayahnya ke Bandung Selatan, rakyat membakar rumah mereka sendiri
dan mengungsi ke daerah-daerah pinggiran.
Sekembalinya rakyat dari pengungsian,
pemerintahan masih kacau sehingga maka ditunjuklah seorang pejabat yang disebut
Block Leader yaitu Raden Ana, setelah setahun menjabat maka diadakan kembali
pemilihan Kepala Desa dengan calon-calon yaitu Iri Wirahmana dan Ayid yang
dimenangkan oleh Iri Wirahmana (adik Ratmadijaya). Iri Wirahmana menjabat
sebagai Kepala Desa Margahayu sampai dengan tahun 1960.
Pada tahun 1960, diadakan lagi Pemilihan
Kepala Desa Margahayu yang ke-4 sejak berdirinya, calon-calon yang ikut pada
pemilihan itu yaitu H. Zen Abdul Salam, Usup Hamali, Raden Kosim dan Ingin
Sape’I, yang dimenangkan oleh H. Zen Abdul Salam.
Politik pada masa jabatan H. Zen Abdul
Salam tidak stabil, partai-partai tumbuh seperti jamur kehujanan, terutama
Partai Komunis Indonesia, tapi dengan kesigapan dan kebersatuan H. Zen Abdul
Salam dengan para tokoh ulama, ruang gerak PKI dapat dipersempit hingga
pelaksanaan Pemilu yang pertama. H. Zen Abdul Salam mengundurkan diri dengan
hormat pada akhir tahun 1969, kemudian pemerintahan dijabat oleh Sekretaris
Desa Tjutju Syamsudin.
Pada tahun 1970, pemilihan Kepala Desa
diadakan kembali dengan calon-calon Tjutju Syamsudin (pejabat), Uho Sudiha dan
Eme Permana dan dimenangkan oleh Tjutju Syamsudin.
Tjutju Syamsudin menjabat sebagai Kepala
Desa Margahayu sampai tahun 1978, bersamaan dengan pemecahan Desa Margahayu
menjadi dua: Desa Margahayu Utara dan Desa Margahayu Selatan. Kepala Desa Margahayu
Utara adalah Eme Permana dan Desa Margahayu Selatan dipimpin oleh Tjutju
Syamsudin.
H. Tjutju Syamsudin menjabat Kepala Desa
Margahayu Selatan sampai tahun 1982 bersamaan dengan dimekarkannya Desa
Margahayu Selatan menjadi dua: Desa Margahayu Selatan dan Desa Margahayu
Tengah.
Desa Margahayu Selatan dijabat sementara
oleh perangkat Kecamatan Dayeuhkolot dan Desa Margahayu Tengah dijabat oleh
Sekretaris Desa Margahayu Selatan bernama Dudung Hn.
Pada tahun 1985, Desa Margahayu Tengah
mengadakan Pemilihan Kepala Desa dengan calon-calon Dudung Hn. selaku Pejabat
Sementara Kepala Desa Margahayu Tengah dan Holid Z.S. yang dimenangkan oleh
Holid Z.S.
Dengan demikian, Holid Z.S. merupakan
Kepala Desa definitif pertama sejak berdirinya Desa Margahayu Tengah dengan
dikukuhkan oleh Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung No.
02/Pm. 022.1/SK/Pemdes/1986 tanggal 15 Februari 1986. Kepala Desa Margahayu
Tengah Holid Z.S. sebagai Kepala Desa Margahayu Tengah definitif pertama mulai
menata Desa Margahayu Tengah dan berkesempatan mengikuti perlombaan Desa
Tingkat Kabupaten, sebagai wakil dari Kecamatan Dayeuhkolot, yang diikuti 13
desa.